Senin, 04 November 2013

Hidup


“Kenapa kita ngga bisa barengan lagi kayak dulu? bertiga kemana-mana”
Salah satu pertanyaan yang muncul, ketika aku bertemu dengan salah satu sahabatku. Dari situlah semua konklusi ini bermula. Perjalanan kami bertiga bisa dibilang sangat menarik. Kami pernah merasakan senang, sedih, susah, semuanya bersama. Di kala satu orang jatuh, dua yang lainnya membantu berdiri. Memang menjadi sebuah pertanyaan besar kenapa kami terpisah saat ini.
Tapi yang kami sama-sama tau, ini bukan mau kami, tapi keadaanlah yang membuatnya begini. Miris memang, klise, awalnya. Tapi ini juga yang membuatku merubah fikiran mengenai satu kata yang kusebut keadaan. Keadaan tidak salah, ia hanya mencoba membantu kita mensortir jalan, ketika banyak jalan di depan sana dan kita kebingungan. Ketika kita tidak tau kemana harus berjalan, keadaanlah yang menuntun kita. Sadar atau tidak sadar.
Kami bertiga awalnya sangat dekat yang menyebabkan kami saling bergantung satu sama lain. Kedekatan kami bahkan sudah melebihi kedekatan sesama sahabat. Semua cerita kami bagi. Semua kisah satu persatu kami dalami. Semua masalah kami hadapi. Hati kami intim, sangat. Aku sendiri bahkan tidak pernah sedikitpun terfikir akan terpisah dengan mereka. Sampai di suatu titik, dimana Tuhan menegur kami, dengan menugaskan keadaan untuk menyadarkan kami bahwa kami harus bisa berdiri sendiri, menghadapi semuanya sendiri, dengan pilihan dari sudut pandang kami sendiri. Ya, seperti sekarang ini.
Terdengar menyedihkan, tapi hasilnya kami berubah, ke arah yang lebih baik tentunya dan yang paling berlawanan adalah, kami bahagia. Kami bahagia seperti ini, kami punya jalan kami masing-masing, kami masih bisa berbagi disaat kami memang harus berbagi, tidak seintim dulu, tetapi lebih menyenangkan. Susah di definisikan, yang jelas kami bangga terhadap kami.
Dari pengalaman ini, sebuah catatan kecil untukku pun muncul. Bukannya jangan menyerah dengan keadaan, tapi percayalah pada keadaan. Lihat dan pelajarilah semuanya dari segala sisi, karna keadaan selalu memiliki sisi baik di dalam perjalanannya.